
Dengan
diberi kebebasan seorang anak tetap diberi tanggung jawab dan pengambilan
resiko yang aman bagi dirinya. Dari situ anak akan memulai mengelola dirinya
sendiri, mulai mempunyai kemampuan bertahan dan menghadapi masalah tanpa
meminta bantuan orang tua atau orang lain. Anak akan semakin terdorong untuk
memasuki wilayah terlarang, di sini anak akan mengembangkan pemikirannya dan
anak akan menjadi lebih percaya diri dan lebih mandiri. Ditingkatan ini peran
orang tua sedikit berkurang, orang tua hanya mengarahkan apa yang sudah anaknya
lakukan dan yang dia lihat selama ini, disini anak akan meninggalkan masa
kekanak kanakan dan remajanya untuk menuju anak yang dewasa yang penuh
kepercayaan diri dan kemandirian yang kuat.
Orang
tua juga harus mampu menggali dan mengetahui bakat tersembunyi sang anak.
Mungkin masih belum terlihat bakat apa yang dimiliki buah hatinya diwaktu
kecil, namun dari dinilah seharusnya orang tua mengetahui bakat yang dimiliki
buah hatinya. Orang tua harus mendorong anaknya untuk mengasah ketrampilan
favorit mereka. Banyak cara yang bisa dilakukan orang tua untuk mengasah
ketrampilan anaknya, sekarang fasilitas sangat mendukung. Mulai dari yang
formal dan nonformal, seperti lembaga pendidikan yaitu sekolahan. Banyak
sekolah-sekolah yang bermutu mulai dari yang Negeri sampai yang swasta. Disana
juga banyak kegiatan-kegiatan yang berguna untuk mengasah bakat buah hati kita,
mulai dari bidang akademis maupun nonakademis seperti bidang olahraga, seni,
dan keagamaan. Melalui kegiatan-kegiatan disekolah tadi anak akan terdorong
dengan sendiri untuk membuat sebuah prestasi dari bakat yang mereka miliki.
Tanpa disadari peran orang tua untuk menggali bakat anaknya dengan
memasukkannya kesekolah-sekolahan yang bermutu telah berhasil. Seperti yang
ditulis Arya (2008:15) bahwa “Bakat alami anak harus dikenali dan didukung.
Anak berbakat adalah aset yang berharga dan penting Negara, masyarakat, dan
keluarga”.
Prihatin
berati jiwa yang bisa menghargai hidup dan memahami bahwa hidup ini membutuhkan
perjuangan, ( Darmanto, 2009 : 02 ). Oleh karena itu mendidik anak dengan
mental prihatin dan mau bekerja keras adalah awal yang baik untuk menata masa
depannya. Sebuah keberhasilan seorang anak dapat ditentukan dari didikan orang
tuanya. Semakin baik orang tua mengarahkan dan mendidik anaknya semakin baik
pula jati diri anaknya kedepannya. Kesuksesan anak juga dipengaruhi dari peran
orang tuanya. Saat ini orang tua harus mampu mendidik dan menanamkan jiwa
wirausaha pada anaknya dari dini. Dengan membiasakan anak-anaknya untuk bekerja
keras untuk melatih mental menjadi seseorang yang bermental baja dan ulet. Dari
ke uletannya, si anak akan menjadi seorang wirausahawan yang berjiwa kratif,
inovatif, ulet dan berpola pikir yang kritis. Jiwa kerja keras ini akan
terbentuk karena kebiasaan, jadi bagi orang tua sekarang, bisa memulai
membiasakan anak-anaknya dengan hidup penuh kerja keras.
No comments:
Post a Comment