by : Retno Wulandari
Universitas Brawijaya
Sudahlama sekali aku merindu bagaimanakah itu berbagi dengan malam. Bagaimanakahindahnya menikmati waktu untuk bersantai. Ohh Sang Pemilik kehendak, mengapamalam tega memilukan sekeping hati yang tengah mencari jati diri.
Dimanakah senja itu, dimanakah embunmalam itu, dan dimanakah bintang-bintang malam itu? Aku benar-benarmerindukannya Sang Pemilik semua masa yang kurindu. Aku merindukannya dan akumerindukannya.
Sang Pemilik Jiwa, dibawah keagunganmalam yang Kau cipta, di dalam dekapan pekat malam ini kuungkapkan sekepinghati yang tengah mengharap keramaian dalam hati.
Oh Sang Penentu? Aku benar-benar taktahu. Apakah aku berlumur lumpur atau apa pun? Aku tak tahu. Yang kutahu saat ini ambisi serasadipuncak monas. Monas jakarta bukan monas Jambi. Semua itu terasa ketika akutak mampu menghitung langkahku lagi, aku tak mampu menghitung berapa butirkeringat menetes, aku tak mampu menghafal hari bahkan aku lupa hari apa ini.
Sore itu, pekat senja menghantarkanaku pada media sosial ciptaan Zuckerberg.“Bolehkah Aku Cemburu?” ini merupakan kata yang pertama kali muncul padakronologiku. Dia sesosok kakak yang tak jauh denganku meski tak sedarahdenganku. Lewat sebuah misteri ciptaan-Nya Ia mempertemukanku dengan ia.Meskipun sampai saat ini aku masih bertanya tentang rahasia-Nya dalammempertemukan aku dengan dia. Mengapa aku bertanya akan makna pertemuan itu?Tak tau juga mengapa. Dia adalah sesosok gadis yang tak jauh beda tingginyaseperti aku, hanya saja usianya lebih tua dari ku hehehe. #peace.
Ribuan orang menerka-nerka tentngtanya gadis itu. Hamppir 99.99% mereka semua berkomentar dan bertanya denganmakna dan maksud yang sama kecuali aku yang tak beggitu. Haha...
Begitu mudah belajar pada kehidupanorang sebab Sang Pemilik Kemudahan mengiyakan itu semua. Allah tak pernahmeletakkan ketidakadilan karena Ia tak memiliki Sifat Allah Maha Tak Adil namunIa memiliki sifat Allah Maha Adil. Bahkan diatas keadilan seorang manusiateradil.
Kembali teringat pada pada status “BolehkanAku Cemburu” pertanyaan yang mungkin sekali dua kali pernah aku berikanpada-Nya. Terkadang ia terkadang tidak. Wanita ini benar-benar menyindirkudalam kehidupan ini. Dan juga mengingatkanku pada seorang Ray. Sesosok Rayselalu membayangi langkahku. Aku sudah terpikat dengan kisah-kisah hidup yangtertulis dalam “Rembulan Tenggelam diWajahmu”.
Lalu? Apa makna dari kata-kata iniyang sesungguhnya ? “Bolehkah AkuCemburu”. Selama ini kata-kata tersebut hadir dalam dunia remaja yangtengah dilanda asmara. Misalnya, orang yang ditaksir udah punya cewek, pacarnyaselingkuh daan lain sebagainya. Bahkan mungkin jika diprosentase ada 99 % orangberanggapan bahwa kata-kata itu ditujukan pada hubungan asmara. Ya ini terbuktidari hasil survei pada pembuat status bahwa dari kurang lebih 40 komentar hanya1 orang yang berpandangan lain. Haha #alay. . . .
Rey memiliki kata-kata spesial untukmengungkapkan kata “Bolehkah Aku Cemburu”.Dalam kehidupan Rey kata-kata ini hadir saat kenyataan Rey tak sesuai denganharapan. Sehingga, kata-kata ini adalah bentuk pertanyaan dan mungkin bentukprotes terhadap Pemberi Kehidupan. Bagaimanakah Rey mengungkapnya? “Bolehkahaku cemburu pada-Mu Wahai Sang Pemilik Kehendak saat Kau mengasihinya,sedangkan aku Kau biarkan. Bolehkah aku cemburu Sang Pemberi Rasa, saat Engkau mengiyakanyang lain dan menggelengkan untukku. Bolehkah aku cemburu Sang Pemilik Jiwa,saat Engkau mengiyakan yang salah dan menggelengkan pada yang benar. Bolehkahaku cemburu Sang Pemberi Kenikmatan, saat Engkau membangunkan yang lain danEngkau membiarkanku terlelap.
Itulah alasan mengapa aku menjawa “TIDAK”, ketika pembuat statusbertanya. Apapun alsannya manusia tak boleh cemburu. Dalam bentuk apapuncemburu tak bisa menjernihkan segala kinerja hati dan fikiran kita. Cemburu akanmelelapkan hati dan fikiran kita pada hal-hal yang begitu cepat fana’nya. Cemburumenutup segala pintu terbaik dalam hidup kita. Cemburu menutup mata batin kitauntuk melihat. Cemburu menutup mata, hati, telinga dan separuh dari kehidupankita. Dan cemburu membawa kita semakin jauh dari alpha, delta dan tetha.
Sang Pemilik Jiwa, dibawah keagunganmalam yang Kau cipta, di dalam dekapan pekat malam ini kuungkapkan sekepinghati yang tengah mengharap keramaian dalam hati.
Oh Sang Penentu? Aku benar-benar taktahu. Apakah aku berlumur lumpur atau apa pun? Aku tak tahu. Yang kutahu saat ini ambisi serasadipuncak monas. Monas jakarta bukan monas Jambi. Semua itu terasa ketika akutak mampu menghitung langkahku lagi, aku tak mampu menghitung berapa butirkeringat menetes, aku tak mampu menghafal hari bahkan aku lupa hari apa ini.
Sore itu, pekat senja menghantarkanaku pada media sosial ciptaan Zuckerberg.“Bolehkah Aku Cemburu?” ini merupakan kata yang pertama kali muncul padakronologiku. Dia sesosok kakak yang tak jauh denganku meski tak sedarahdenganku. Lewat sebuah misteri ciptaan-Nya Ia mempertemukanku dengan ia.Meskipun sampai saat ini aku masih bertanya tentang rahasia-Nya dalammempertemukan aku dengan dia. Mengapa aku bertanya akan makna pertemuan itu?Tak tau juga mengapa. Dia adalah sesosok gadis yang tak jauh beda tingginyaseperti aku, hanya saja usianya lebih tua dari ku hehehe. #peace.
Ribuan orang menerka-nerka tentngtanya gadis itu. Hamppir 99.99% mereka semua berkomentar dan bertanya denganmakna dan maksud yang sama kecuali aku yang tak beggitu. Haha...
Begitu mudah belajar pada kehidupanorang sebab Sang Pemilik Kemudahan mengiyakan itu semua. Allah tak pernahmeletakkan ketidakadilan karena Ia tak memiliki Sifat Allah Maha Tak Adil namunIa memiliki sifat Allah Maha Adil. Bahkan diatas keadilan seorang manusiateradil.
Kembali teringat pada pada status “BolehkanAku Cemburu” pertanyaan yang mungkin sekali dua kali pernah aku berikanpada-Nya. Terkadang ia terkadang tidak. Wanita ini benar-benar menyindirkudalam kehidupan ini. Dan juga mengingatkanku pada seorang Ray. Sesosok Rayselalu membayangi langkahku. Aku sudah terpikat dengan kisah-kisah hidup yangtertulis dalam “Rembulan Tenggelam diWajahmu”.
Lalu? Apa makna dari kata-kata iniyang sesungguhnya ? “Bolehkah AkuCemburu”. Selama ini kata-kata tersebut hadir dalam dunia remaja yangtengah dilanda asmara. Misalnya, orang yang ditaksir udah punya cewek, pacarnyaselingkuh daan lain sebagainya. Bahkan mungkin jika diprosentase ada 99 % orangberanggapan bahwa kata-kata itu ditujukan pada hubungan asmara. Ya ini terbuktidari hasil survei pada pembuat status bahwa dari kurang lebih 40 komentar hanya1 orang yang berpandangan lain. Haha #alay. . . .
Rey memiliki kata-kata spesial untukmengungkapkan kata “Bolehkah Aku Cemburu”.Dalam kehidupan Rey kata-kata ini hadir saat kenyataan Rey tak sesuai denganharapan. Sehingga, kata-kata ini adalah bentuk pertanyaan dan mungkin bentukprotes terhadap Pemberi Kehidupan. Bagaimanakah Rey mengungkapnya? “Bolehkahaku cemburu pada-Mu Wahai Sang Pemilik Kehendak saat Kau mengasihinya,sedangkan aku Kau biarkan. Bolehkah aku cemburu Sang Pemberi Rasa, saat Engkau mengiyakanyang lain dan menggelengkan untukku. Bolehkah aku cemburu Sang Pemilik Jiwa,saat Engkau mengiyakan yang salah dan menggelengkan pada yang benar. Bolehkahaku cemburu Sang Pemberi Kenikmatan, saat Engkau membangunkan yang lain danEngkau membiarkanku terlelap.
Itulah alasan mengapa aku menjawa “TIDAK”, ketika pembuat statusbertanya. Apapun alsannya manusia tak boleh cemburu. Dalam bentuk apapuncemburu tak bisa menjernihkan segala kinerja hati dan fikiran kita. Cemburu akanmelelapkan hati dan fikiran kita pada hal-hal yang begitu cepat fana’nya. Cemburumenutup segala pintu terbaik dalam hidup kita. Cemburu menutup mata batin kitauntuk melihat. Cemburu menutup mata, hati, telinga dan separuh dari kehidupankita. Dan cemburu membawa kita semakin jauh dari alpha, delta dan tetha.
No comments:
Post a Comment